Cara merawat bayi baru lahir | Selamat saya ucapkan jika anda sampai pada artikel cara merawat bayi baru lahir ini karena anda baru saja melahirkan bayi anda. Selamat menjadi ibu atau bapak, dan selamat menjadi orang tua. Pastinya, bayi anda sudah anda tunggu-tunggu dengan segala rasa cemas dan senang yang bercampur aduk. Tapi, kelahiran anak adalah mula dari malam-malam yang panjang, penuh tantangan yang bisa melelahkan anda, sekaligus kejutan-kejutan yang membuat anda tidak bisa berhenti tertawa dan berbahagia. Melahirkan adalah proses luar biasa, dan merawat bayi baru lahir adalah pelajaran baru yang butuh seluruh diri anda.
Menjadi ibu artinya masuk ke dalam suatu tahapan baru dalam kehidupan anda sebagai wanita. Hal yang sama kurang lebih juga dialami sang ayah baru. Kecemasan, tidak percaya diri, perasaan tidak siap, terkadang juga penolakan. Namun, dibalik semua hal tidak bagus itu akan terbayar penuh, bahkan lebih ketika anda menemukan begitu banyak hal baru yang indah dalam hari-hari bersama anak anda. Nah, supaya tidak terlalu cemas dan khawatir, berikut ada 7 tips cara merawat bayi baru lahir.
1. Perhatikan kehangatan bayi
Mencegah bayi kedinginan tidak dengan membedong bayi rapat-rapat, tetapi dengan menyesuaikan suhu lingkungan yang tepat untuk bayi. Bedong bayi terlalu rapat tidak dianjurkan lagi saat ini. Biarkan bayi bergerak bebas.
Khusus pada bayi prematur, memberi kehangatan bisa dilakukan menggendong bayi dengan metode Kanguru, yakni mendekap bayi di dada dalam keadaan skin to skin contact (sentuhan langsung dari kulit ibu dan bayi), kenakan topi penutup kepala, kaus kaki, sarung tangan dan baju hangat bila udara dingin, dan hindarkan bayi dalam keadaaan basah terlalu lama baik karena buang air kecil maupun buang air besar.
2. Perhatikan nafas bayi
Pernafasan bayi sebaiknya tidak boleh terlalu cepat, bila lebih dari 60 kali per menit, atau saat bernafas bayi tampak tersengal-sengal, berbunyi dan disertai sekitar bibir dan hidung biru, berarti bayi ibu dalam keadaan sakit.
Yang perlu diperhatikan agar pernafasan bayi sehat yaitu:
* Orangtua tidak boleh merokok di dekat bayi, jauhkan bayi dari asap kendaraan bermotor, misalnya memanasi mesin sepeda motor jangan didekat ibu yang sedang menggendong bayi.
* Sebaiknya bayi dihindarkan dari debu, zat kimia yang membuat bayi sesak nafas, tutup mulut dan hidung dengan saputangan bila ada keluarga yang sedang flu berada dekat bayi.
* Setelah mandi bayi tidak perlu ditaburi bedak seluruh tubuh, bila ingin memberi bedak berikan yang dalam bentuk bedak padat bukan bedak tabur.
* Bayi tidak perlu dipasang gurita agar pernafasan pada bayi baru lahir pernafasan lebih leluasa.
* Sirkulasi atau ventilasi udara kamar bayi cukup baik.
3. Perhatikan warna kulit bayi
Ada kalanya, pada minggu pertama bayi baru lahir mengalami kuning. Perhatikan bila bayi tampak lemas, malas minum, mata terlihat kuning, malas menghisap, jangan tunda segera dibawa ke dokter. Yang harus ibu lakukan mencegah kuning dengan rajin menyusui segera setelah lahir untuk mencukupi kebutuhan minum bayi. Boleh dijemur sinar matahari untuk pemenuhan vitamin D namun sebelum pukul 8 dan cukup 10 hingga 15 menit.
Perhatikan warna kulit bayi bila kemerahan, alergi, lecet atau terdapat ruam pada pantat dan leher. Tetap mandikan untuk menjaga kebersihan kulit bayi. Gunakan popok kain katun yang lembut dan hindari penggunaan pampers secara rutin dalam waktu lama, bila akan perawatan kulit ruam atau lecet kemerahan pada bayi dengan krim sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
4. Perhatikan cara pemberian minum
Kebutuhan ASI diberikan sesuka bayi tidak perlu dijadwal jam. Bayi lebih sering tidur pada awal kehidupannya setelah lahir, bila tiga jam belum bangun, bangunkan untuk memberikan ASI. Selalu ingat untuk sendawakan setiap selesai minum, caranya dengan posisi bayi setengah duduk di pangkuan kita, atau boleh telungkupkan di bahu kita dan ditepuk tepuk punggungnya.
Cegah jangan sampai tersedak. Hindari menyusui bayi saat mengantuk berat.
Bagi bayi baru lahir akibat belum sempurnanya reflek menelan dan adanya sisa udara dalam lambung kadang mengalami gumoh setelah minum, segera bayi diposisikan miring, usap bekas gumoh dan ganti pakaian bayi.
Bila memberikan ASI melalui botol, jangan mengganjal botol dot di mulut bayi dengan alasan apapun, sangat berbahaya. Cegah bayi bingung puting dengan memberi minum menggunakan gelas kecil, dekatkan ke bibir bayi biarkan bayi mencecap sendiri, jangan dituang, bahaya tersedak. Atau gunakan sendok kecil untuk menyuap sedikit demi sedikit.
5. Perhatikan saat bayi buang air besar dan buang air kecil
Bayi baru lahir yang mendapat ASI cukup dari ibu frekwensi buang air besar akan “lebih sering” karena dalam ASI mengandung zat laksansia yang memperlancar buang air besar sehingga membantu membersihkan zat kuning (bilirubine) dari tubuh bayi. Ibu tidak perlu cemas.
Yang perlu diperhatikan warna dan keadaan saat bayi buang air besar adalah : bila tinja bayi mengandung lendir, berbuih, terdapat darah dan tinja hanya air saja secara terus menerus, perut kembung dan sulit buang air besar, warna tinja agak putih. Pada keadaan ini, bayi memerlukan bantuan tenaga kesehatan sambil tetap terus diberikan ASI.
Bayi sehat dan kebutuhan minumnya cukup seharusnya sering buang air kecil, warna air seni kuning jernih. Perhatikan bila bayi tidak buang air kecil dalam 24 jam pertama sejak lahir, bayi mengedan menangis setiap akan buang air kecil, dan bila air seni berwarna kuning pekat atau merah, segera bawa bayi kepada petugas kesehatan.
6. Perhatikan kebersihan dan pencegahan infeksi
Bayi baru lahir dimandikan setiap hari dua kali pagi dan sore. Pastikan kehangatan air mandi sesuai untuk tubuh bayi, ukur kehangatan air dengan termometer atau juga bisa dengan punggung telapak tangan. Bayi boleh dimandikan berendam dalam bak mandi khusus bayi. Berendam merupakan saat yang menyenangkan bagi bayi, selain merangsang peredaran darah juga membersihkan kotoran maupun kuman yang melekat di tubuh bayi.
Jika bayi anda sakit, anda bisa memandikannya dengan dengan di waslap air hangat seluruh tubuh dan disabun, bersihkan lalu keringakan dengan handuk khusus hanya untuk bayi tidak boleh dicampur dengan anggota keluarga lainnya.
Bersihkan tali pusar dengan waslap diberi busa sabun mandi, bilas dengan air lalu keringkan. Cara merawatnya untuk di rumah sesuaikan dengan petunjuk bidan atau dokter dimana ibu melahirkan bayi. Sebaiknya tali pusat cukup dibasahi (diusap) alkohol 70 persen dan tidak perlu dibungkus kain kasa.
Gantilah popok bayi sesering mungkin untuk mencegah infeksi saluran kencing. Ingat selalu cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi. Bila suhu bayi lebih dari 38 derajat celsius sebaiknya bayi jangan dibedong rapat atau diselimuti tebal, kenakan pakaian katun yang tipis, buka selimut tebal dan kompres air hangat lalu bawa ke tenaga kesehatan.
Bila pangkal tali pusat berwarna kemerahan, keluar nanah, bau busuk disertai perut kembung, atau bayi mengalami infeksi mata dengan tanda mengeluarkan kotoran hijau kekuningan pada mata segera bawa kepada tenaga kesehatan terdekat.
Lengkapi semua imunisasi.
7. Perhatian untuk merangsang kecerdasan bayi sejak dini
Ketika merawat bayi , seorang ibu dan ayah baru sebaiknya menjadi lebih banyak berkomunikasi dengan bayi dibanding saat bayi masih dalam kandungan.
Sentuhan sayang, kontak fisik,menyanyi untuk si mungil akan menjadi aktifitas yang membahagiakan bagi orangtua baru. Semakin rajin Ayah dan ibu memberi rangsangan kecerdasan bayi, maka proses perkembangan kecerdasan otak bayi akan semakin sempurna.
Cara merangsang kecerdasan antara lain dengan mengucapkan kalimat - kalimat pendek dan sederhana saat merawat bayi. Sebut satu kata secara berulang -ulang dalam rangkaian kalimat pendek, misalnya kata mandi, minum, tidur, sayang, peluk, ayah, bunda. Tidak perlu kalimat panjang dan jangan terlalu banyak ragam bahasa. Memori otak bayi akan terus menerus merekam kata - kata orangtua setiap hari.